Popularitas E-cigarette di Inggris Terus Naik
A
A
A
Rokok elektronik kini banyak dilirik sebagai salah satu cara untuk menghindari ketergantungan terhadap nikotin. Dengan iming-iming rendah nikotin, tidak mengandung tar, dan tidak berbahaya bagi perokok pasif karena tidak menghasilkan asap, rokok ini dipromosikan sebagai pengganti rokok tembakau yang aman bagi paru-paru.
Di Inggris, popularitas rokok jenis ini kian meningkat. Hasil penelitian di Inggris baru-baru ini menunjukkan, rokok ini cukup efektif membantu perokok untuk berhenti merokok. Data dari Pusat Statistik Nasional Inggris (ONS) mengindikasikan, hampir seluruh konsumen rokok elektrik adalah perokok aktif atau mantan perokok.
Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa rokok elektrik tidak sama tingkat bahayanya jika dibandingkan dengan rokok biasa. Kini data 203 menunjukkan jumlah perokok dewasa di Inggris telah jauh berkurang dan mencapai angka 19%. Data ONS mengungkap, proporsi perokok di Inggris saat ini telah berkurang drastis dari 46% pada 1974 ke angka 19% pada 2013.
Hal ini tidak hanya disebabkan oleh berkurangnya angka perokok baru, juga dikarenakan meningkatnya angka perokok yang berhenti merokok. Banyak dari perokok aktif dan mantan perokok kini beralih pada rokok elektrik. Popularitas rokok elektrik sejak diperkenalkan di Eropa pada 2006 semakin meningkat.
Beberapa pihak menakutkan kehadiran rokok elektrik yang dinilai mampu menetralkan status rokok yang dinilai berbahaya. Selain itu, rokok elektrik juga dinilai dapat memperkenalkan masyarakat yang tidak merokok kepada nikotin. Namun, ada pula pihak yang yakin akan kegunaan rokok elektrik sebagai sarana yang membantu perokok terlepas dari candu nikotin.
Temuan yang didapat sejak Januari sampai Maret 2014 menunjukkan, konsumsi rokok elektrik hampir seluruhnya berasal dari perokok aktif dan mantan perokok. Dalam survei ONS terakhir, satu dari 10 perokok aktif dan satu dari 20 mantan perokok menyatakan, kini mereka telah beralih ke rokok elektrik.
Lebih dari setengah konsumen rokok elektrik dalam survei tersebut mengatakan, alasan utama konsumsi rokok elektrik adalah untuk berhenti merokok. Sekitar satu di antara lima konsumen tersebut meyakini rokok elektrik lebih aman dikonsumsi dibandingkan rokok konvensional.
Profesor Kevin Fenton, Direktur Nasional di Pusat Kesehatan dan Kesejahteraan Publik Inggris mengharapkan peningkatan jumlah penjualan rokok elektrik dibarengi dengan peningkatan kualitas dan keamanan rokok elektrik. “Regulasi yang berimbang dan efektif untuk rokok elektrik dapat membantu pemantauan risiko dan memaksimalkan potensi rokok elektrik agar dapat menjadi sarana pengganti rokok konvensional yang lebih aman untuk dikonsumsi. Diharapkan, nantinya penyakit yang disebabkan oleh rokok yang telah merenggut 80.000 jiwa di Inggris tiap tahun berkurang,” ungkapnya seperti dikutip www.bbc.com.
Iman/bbc.com
Di Inggris, popularitas rokok jenis ini kian meningkat. Hasil penelitian di Inggris baru-baru ini menunjukkan, rokok ini cukup efektif membantu perokok untuk berhenti merokok. Data dari Pusat Statistik Nasional Inggris (ONS) mengindikasikan, hampir seluruh konsumen rokok elektrik adalah perokok aktif atau mantan perokok.
Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa rokok elektrik tidak sama tingkat bahayanya jika dibandingkan dengan rokok biasa. Kini data 203 menunjukkan jumlah perokok dewasa di Inggris telah jauh berkurang dan mencapai angka 19%. Data ONS mengungkap, proporsi perokok di Inggris saat ini telah berkurang drastis dari 46% pada 1974 ke angka 19% pada 2013.
Hal ini tidak hanya disebabkan oleh berkurangnya angka perokok baru, juga dikarenakan meningkatnya angka perokok yang berhenti merokok. Banyak dari perokok aktif dan mantan perokok kini beralih pada rokok elektrik. Popularitas rokok elektrik sejak diperkenalkan di Eropa pada 2006 semakin meningkat.
Beberapa pihak menakutkan kehadiran rokok elektrik yang dinilai mampu menetralkan status rokok yang dinilai berbahaya. Selain itu, rokok elektrik juga dinilai dapat memperkenalkan masyarakat yang tidak merokok kepada nikotin. Namun, ada pula pihak yang yakin akan kegunaan rokok elektrik sebagai sarana yang membantu perokok terlepas dari candu nikotin.
Temuan yang didapat sejak Januari sampai Maret 2014 menunjukkan, konsumsi rokok elektrik hampir seluruhnya berasal dari perokok aktif dan mantan perokok. Dalam survei ONS terakhir, satu dari 10 perokok aktif dan satu dari 20 mantan perokok menyatakan, kini mereka telah beralih ke rokok elektrik.
Lebih dari setengah konsumen rokok elektrik dalam survei tersebut mengatakan, alasan utama konsumsi rokok elektrik adalah untuk berhenti merokok. Sekitar satu di antara lima konsumen tersebut meyakini rokok elektrik lebih aman dikonsumsi dibandingkan rokok konvensional.
Profesor Kevin Fenton, Direktur Nasional di Pusat Kesehatan dan Kesejahteraan Publik Inggris mengharapkan peningkatan jumlah penjualan rokok elektrik dibarengi dengan peningkatan kualitas dan keamanan rokok elektrik. “Regulasi yang berimbang dan efektif untuk rokok elektrik dapat membantu pemantauan risiko dan memaksimalkan potensi rokok elektrik agar dapat menjadi sarana pengganti rokok konvensional yang lebih aman untuk dikonsumsi. Diharapkan, nantinya penyakit yang disebabkan oleh rokok yang telah merenggut 80.000 jiwa di Inggris tiap tahun berkurang,” ungkapnya seperti dikutip www.bbc.com.
Iman/bbc.com
(bbg)